Tingginya Gelombang PHK Startup, Apa Penyebabnya?
Bagi sebagian besar kalangan muda, bekerja di salah satu perusahaan startup adalah impian tersendiri. Startup memang telah mencuri hati para calon pekerja terutama bagi generasi millennials karena kepopulerannya. Terlebih lagi, popularitas startup melonjak tinggi saat pandemi Covid-19 melanda. Adapun salah satu faktornya adalah karena Indonesia telah memasuki era digital sehingga penetrasi internet dan kemajuan teknologi membuat startup tumbuh subur. Hal ini dibuktikan startup-startup raksasa Indonesia bermunculan yang berhasil menyandang status Unicorn dan go-public. Namun, pada pertengahan tahun 2022 lalu, startup mulai melakukan banyak gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK). Gelombang PHK startup bahkan diprediksi akan semakin meningkat. Tidak main-main, startup yang melakukan PHK adalah startup-startup bervaluasi besar alias Unicorn dan Decacorn. Adapun gelombang PHK startup tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di seluruh dunia. Sampai akhir tahun 2022 lalu, jumlah karyawan startup dan perusahaan teknologi besar yang dipecat sudah mencapai 152.000 orang. Gelombang pemecatan yang paling banyak terjadi adalah pada November 2022. Gelombang PHK startup membuat para karyawan startup ‘harap-harap cemas’. Hal ini juga mengakibatkan berkurangnya lowongan pekerjaan sehingga gelombang PHK menjadi penyumbang angka pengangguran yang cukup tinggi di Indonesia. Gelombang PHK startup ini dipertanyakan banyak kalangan. Di bawah ini akan dibahas beberapa penyebab gelombang PHK startup di Indonesia.Startup yang Melakukan PHK
(sumber: pexels.com)
Sebelum membahas penyebab gelombang PHK startup, berikut terdapat daftar beberapa startup yang melakukan PHK.- Xendit (Oktober 2022)
- Carsome (September 2022)
- Shopee Indonesia (September 2022)
- GoTo (November 2022)
- Tokocrypto (September 2022)
- Lummo (Juni 2022)
- Zenius (Agustus 2022)
- JD.ID (Mei 2022)
- Pahamify (Juni 2022)
- LinkAja (Mei 2022)
- SiCepat (Maret 2022)
- OYO (Desember 2022)
- Sayurbox (Desember 2022)
- Ruangguru (November 2022)
- Sirclo (November 2022)
- Glints (Desember 2022)
- Mamikos (Juli 2022)
- Binar Academy (Oktober 2022)
- Ajaib (November 2022)
- Spotify (Januari 2023)