Tingginya Gelombang PHK Startup, Apa Penyebabnya?
Bagi sebagian besar kalangan muda, bekerja di salah satu perusahaan startup adalah impian tersendiri. Startup memang telah mencuri hati para calon pekerja terutama bagi generasi millennials karena kepopulerannya. Terlebih lagi, popularitas startup melonjak tinggi saat pandemi Covid-19 melanda. Adapun salah satu faktornya adalah karena Indonesia telah memasuki era digital sehingga penetrasi internet dan kemajuan teknologi membuat startup tumbuh subur. Hal ini dibuktikan startup-startup raksasa Indonesia bermunculan yang berhasil menyandang status Unicorn dan go-public. Namun, pada pertengahan tahun 2022 lalu, startup mulai melakukan banyak gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK). Gelombang PHK startup bahkan diprediksi akan semakin meningkat. Tidak main-main, startup yang melakukan PHK adalah startup-startup bervaluasi besar alias Unicorn dan Decacorn.
Pasar Game Slot di Indonesia: Analisis dan Prospek
Sebuah tinjauan mendalam tentang pertumbuhan dan tren pasar game slot online di Indonesia.
Overview Pasar
Industri game mesin slot di Indonesia telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Dengan digitalisasi dan peningkatan aksesibilitas, pasar game ini diperkirakan akan terus berkembang.
- Pertumbuhan pasar tahunan: 20%.
- Jumlah pemain aktif 2024 sampai tahun 2025: 1.5 juta pemain.
- Penetrasi internet dan dampaknya terhadap akses game online.
Segmentasi Pasar Slot Online Indonesia
Pasar mesin slot di Indonesia dapat dibagi menjadi beberapa segmen berikut:
- Game Slot Online
- Game Slot Gacor di Kasino
- Aplikasi Mobile Game Slot
Analisis Persaingan Game Slot Online Gacor
Industri DANA SLOT dengan metode pembayaran deposit dana game slot online di Indonesia memiliki beberapa pemain kunci, termasuk:
- Pragmatic Play: Penguasa pasar dengan pangsa pasar sebesar 35%.
- Games24x7: Inovator dengan fokus pada game seluler, memiliki pangsa pasar 25%.
- Habanero: Penyedia game slot online baru dengan pertumbuhan cepat.
Tren dan Peluang Situs Game Slot Online Indonesia
Beberapa tren utama yang mempengaruhi pasar permainan online slot di Indonesia, antara lain:
- Kenaikan popularitas game slot online karena pandemi COVID-19.
- Inovasi teknologi seperti realitas virtual dan game berbasis blockchain.
- Peningkatan regulasi dan kebijakan pemerintah.
Peluang pasar Game Slot Dana termasuk:
- Ekspansi ke pasar Asia Tenggara lainnya.
- Pengembangan game slot dengan tema lokal.
- Kolaborasi dengan pengembang game internasional.
Adapun gelombang PHK startup tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di seluruh dunia. Sampai akhir tahun 2022 lalu, jumlah karyawan startup dan perusahaan teknologi besar yang dipecat sudah mencapai 152.000 orang. Gelombang pemecatan yang paling banyak terjadi adalah pada November 2022.
Gelombang PHK startup membuat para karyawan startup ‘harap-harap cemas’. Hal ini juga mengakibatkan berkurangnya lowongan pekerjaan sehingga gelombang PHK menjadi penyumbang angka pengangguran yang cukup tinggi di Indonesia. Gelombang PHK startup ini dipertanyakan banyak kalangan. Di bawah ini akan dibahas beberapa penyebab gelombang PHK startup di Indonesia.
Startup yang Melakukan PHK
(sumber: pexels.com)
Sebelum membahas penyebab gelombang PHK startup, berikut terdapat daftar beberapa startup yang melakukan PHK.
- Xendit (Oktober 2022)
- Carsome (September 2022)
- Shopee Indonesia (September 2022)
- GoTo (November 2022)
- Tokocrypto (September 2022)
- Lummo (Juni 2022)
- Zenius (Agustus 2022)
- JD.ID (Mei 2022)
- Pahamify (Juni 2022)
- LinkAja (Mei 2022)
- SiCepat (Maret 2022)
- OYO (Desember 2022)
- Sayurbox (Desember 2022)
- Ruangguru (November 2022)
- Sirclo (November 2022)
- Glints (Desember 2022)
- Mamikos (Juli 2022)
- Binar Academy (Oktober 2022)
- Ajaib (November 2022)
- Spotify (Januari 2023)
Penyebab PHK Startup
Fenomena ini diprediksi masih akan terus berlanjut. Di tahun ini, startup berlomba-lomba mengencangkan sabuknya karena adanya ancaman yang bukan dari internal saja melainkan pihak eksternal. Berikut adalah beberapa penyebab gelombang PHK startup.
Perubahan Perilaku Masyarakat
Bisnis startup sangat menjamur ketika pandemi Covid-19 terjadi. Hal ini karena saat pandemi, hampir seluruh masyarakat melakukan aktivitasnya di rumah dan mengandalkan sistem online. Mulai dari bekerja, sekolah, kuliah, belanja, hiburan, semua dilakukan secara daring. Oleh karena itu, startup memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap perubahan perilaku masyarakat yang akan ter-digitalisasi ke depannya.
Namun, saat pandemi mulai melandai, ekspektasi ini tidak terwujud. Masyarakat lebih memilih kembali berkaktivitas secara offline. Mulai bekerja di kantor, bersekolah, belanja di toko fisik, bahkan pergi ke tempat konser atau mengunjungi restoran dan café untuk mengisi perut. Artinya, kehidupan telah mulai kembali seperti sebelum pandemi.
Keadaaan Makroekonomi
Penyebab gelombang PHK startup yang kedua adalah keadaan makroekonomi. Hal ini berhubungan dengan pihak eksternal. Mulai dari ancaman resesi global, inflasi dan kenaikan suku bunga. Kondisi ini mengancam pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia. Akibatnya, para startup yang didanai oleh pemodal asing mengalami tekanan karena para investor menahan pendanaan. Kinerja startup pun menjadi tidak maksimal karena minimnya kucuran dana.
Risiko Geopolitik
Penyebab berikutnya masih dari pihak eksternal yaitu perang Rusia – Ukraina yang menambah ketidakpastian ekonomi global. Aliran dana global menjadi terganggu sehingga banyak uang yang tertahan. Gejolak geopolitik bahkan tidak hanya menahan aliran dana kepada startup saja, tetapi kepada hampir seluruh lini bisnis.
Pelemahan Daya Beli
Karena kondisi ekonomi global yang mengalami ketidakpastian, gelombang PHK terjadi dimana-mana dan bukan hanya pada startup saja. Hal ini berpengaruh pada pelemahan daya beli masyarakat. Selain itu, inflasi juga berakibat naiknya harga beberapa komoditas terutama di sektor pangan. Karena kondisi ini masyarakat lebih suka berhemat dan menghabiskan uangnya untuk hal-hal primer saja.
‘Bakar Uang’
Penyebab gelombang PHK startup selanjutnya adalah fenomena ‘bakar uang’. ‘Bakar uang’ menjadi ramai dibicarakan karena tren ini terjadi pada startup yang gemar memberikan promo (potongan harga tinggi sampai gratis ongkos kirim) besar-besaran demi menarik konsumen.
Perang promo antar startup mengakibatkan konsumen tidak loyal dan lebih mengincar promo dibandingkan dengan kualitasnya. Jika manajemen startup sudah beralih fokus ke profit dan secara otomatis mengurangi promo atau biaya pemasaran, mereka akan kalah bersaing dengan kompetitor yang menawarkan promo yang lebih ekstrim. Pada akhirnya, startup dengan modal besarlah yang bisa bertahan.
Rekrutmen Karyawan Secara Masif
Berikutnya, masalah rekrutmen karyawan secara masif menjadi salah satu penyebab gelombang PHK startup. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ketika pandemi melanda, startup mengalami pertumbuhan profit yang besar. Mulai dari mudahnya investor mengucurkan dananya sampai produk atau layanannya laku keras karena kebiasaan masyarakat saat pandemi yang mengandalkan sistem online.
Peluang tersebut dimanfaatkan oleh startup untuk berekspansi dengan cara merekrut karyawan secara masif. Ekspansi ini otomatis memperbesar biaya operasional perusahaan. Seiring dengan perubahan perilaku masyarakat menjadi seperti saat sebelum pandemi, permintaan produk atau layanan yang dilakukan secara online mulai berkurang. Maka, perusahaan harus mengurangi karyawannya karena permintaan yang menurun dan harus memangkas biaya operasional demi efisiensi.
Melihat dari kondisi yang ada, isu gelombang PHK startup akan masih berlanjut di tahun 2023. Dengan ini, startup harus mengusahakan untuk terus berinovasi dan kolaborasi demi mempertahankan perusahaan dan meminimalisir risiko PHK. Pemerintah juga diharapkan memberikan dorongan terhadap permodalan agar ekosistem startup bisa bertahan lama.
Simak informasi lainnya seputar dunia startup dan bisnis di https://mandiri-capital.co.id/