MCI: Venture Capital Pemilik Saham Startup Unicorn di Indonesia
Lahirnya startup-startup unicorn dalam negeri tidak terlepas dari peran perusahaan venture capital Indonesia yang senantiasa memberikan dukungan pembiayaan kepada mereka. Kerja keras mereka dalam melakukan pendanaan terbayar apabila startu portfolio mereka telah berhasil menyandang status unicorn, bahkan sampai melantai di bursa saham.
Hadirnya venture capital Indonesia sangat penting bagi bisnis-bisnis baru. Pasalnya bisnis baru membutuhkan modal besar namun belum bisa memiliki akses ke pasar modal atau banyak bank yang belum percaya meminjamkan dana kepada mereka karena risiko yang masih terlalu tinggi. Venture capital Indonesia yang mendukung perkembangan startup salah satunya adalah Mandiri Capital Indonesia (MCI). Selain pendanaan startup, MCI juga berfokus pada pengembangan teknologi dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat di era digital guna mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Mengenal Mandiri Capital Indonesia (MCI)
Mandiri Capital Indonesia (MCI) merupakan salah satu anak perusahaan dari PT Bank Mandiri Tbk. (Persero). Adapun MCI bergerak di bidang modal ventura. Sebagai anak perusahaan Bank BUMN, MCI berusaha untuk menjembatani perusahaan kecil-menengah maupun startup kepada ekosistem Mandiri Group dan juga BUMN.
MCI menamakan dirinya sebagai Corporate Venture Capital (CVC) karena perusahaan ini berada di bawah naungan Bank Mandiri. Tentu modal yang mereka himpun salah satunya juga berasal dari Mandiri Group.
Perusahaan rintisan yang paling banyak mereka danai bergerak dibidang financial technology (fintech). Namun, sekarang semakin berkembang ke banyak sektor seperti pertanian, kesehatan, e-commerce, asuransi dan masih banyak lagi. MCI juga didapati berinvestasi ke dua startup unicorn Indonesia yaitu GoTo dan Bukalapak.
Adapun beberapa contoh portfolio aktif MCI lainnya adalah Agriaku, Amartha, AyoConnect, Cakap, Crowde, Greenhope, iSeller, Koinworks, LinkAja, Mekari, PrivyID, Qoala, dan Yokke.
Apa Itu Startup Unicorn?
Di era digital ini, istilah startup tentu sudah tidak asing lagi di telinga. Bahkan, bisnis startup jadi tren di kalangan anak muda. Startup adalah sebuah perusahaan rintisan (baru) yang sedang dalam tahap pengembangan. Startup seringkali diistilahkan sebagai perusahaan teknologi karena hampir semua produk dan layanan perusahaan startup adalah tech-based.
Namun, sebenarnya startup tidak harus memiliki produk berbasis teknologi. Dalam pengembangannya, startup memang lekat dengan teknologi. Hal ini dikarenakan startup adalah perusahaan yang baru berkembang, yang membutuhkan tools untuk membantu perkembangan usahanya. Maka, teknologi adalah jawabannya untuk membuat bisnisnya efisien.
Apabila startup sudah berkembang besar dan valuasinya mencapai US$ 1 miliar atau lebih dari 14 miliar rupiah, startup ini dinamakan startup unicorn. Unicorn sendiri diambil dari nama hewan mitologi Yunani berbentuk kuda berwarna putih yang bertanduk satu. Filosofi ini diambil untuk menggambarkan suatu perusahaan yang langka seperti hewan unicorn.
Startup Unicorn di Indonesia
Indonesia merupakan negara yang cukup banyak memiliki banyak startup unicorn. Hal ini disebabkan semakin bertambahnya jumlah startup dan tentu saja tidak lepas dari perusahaan venture capital sebagai pemodal. Per tahun 2022, Indonesia telah memiliki 13 startup unicorn.
Startup-startup tersebut adalah Gojek, Tokopedia, Bukalapak, Traveloka, Ajaib, OVO, Kopi Kenangan, Xendit, Tiket.com, J&T, Kredivo, DANA, dan Blibli.
MCI Pemilik Saham GoTo dan Bukalapak
MCI sebagai venture capital Indonesia telah menjadi pemilik saham kedua perusahaan teknologi unicorn di Indonesia yaitu GoTo dan Bukalapak. Adapun MCI memiliki saham Gojek dalam mekanisme share swap setelah Gojek mengakuisisi Moka, startup kasir online, yang mana MCI adalah salah satu investor Moka.
Sementara itu, MCI percaya pada visi Bukalapak dalam memberdayakan UMKM di Indonesia. Pendanaannya kepada perusahaan e-commerce Bukalapak inipun menunjukkan kepedulian Mandiri Group untuk memperkuat kemitraan strategi kedua perusahaan. MCI sebagai jembatan antara Bukalapak dengan Bank Mandiri dalam memberikan pembiayaan kepada UMKM Indonesia dalam bentuk modal kerja.
Profil GoTo
(sumber: Kompas.com)
GoTo merupakan perusahaan multinasional asal Indonesia hasil merger (gabungan) dari dua startup besar, yaitu Gojek dan Tokopedia. Merger ini merupakan kolaborasi usaha terbesar di Indonesia.
GoTo memiliki layanan-layanan seperti transportasi roda dua (GoRide), roda empat (GoCar), layanan logistik on-demand (GoSend), lokapasar (Tokopedia). Selain itu, terdapat GoTo Financial yang membawahi pembayaran digital (GoPay), kasir berbasis komputasi awan (MokaPOS) dan payment gateway (Midtrans).
GoTo dibentuk untuk menciptakan platform pertama di Asia Tenggara yang menghadirkan tiga layanan penting dalam satu ekosistem. GoTo adalah gabungan layanan Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial yang dapat mendukung ekosistem bisnis digital di Indonesia.
Profil Bukalapak
(sumber: Dailysocial.id)
Bukalapak merupakan salah satu online marketplace terkemuka dan terpercaya di Indonesia. Bukalapak menyediakan sarana jual-beli dari konsumen ke konsumen (C2C). Selain itu, siapa saja bisa membuka toko online di Bukalapak (pelapak) dan melayani pembeli dari seluruh Indonesia untuk transaksi satuan maupun banyak. Bukalapak memiliki tagline jual-beli online mudah karena Bukalapak memberikan jaminan 100% uang kembali kepada pembeli jika barang tidak dikirimkan oleh pelapak.
MCI seiring dengan komitmennya dalam memajukan startup di Indonesia telah membuktikan eksistensinya dalam kepemilikan saham kedua startup unicorn di Indonesia. Hal ini melengkapi portfolionya sebagai venture capital Indonesia terpercaya yang melahirkan startup-startup terbaik di Indonesia. Kenali MCI lebih dekat di https://mandiri-capital.co.id/