Mandiri Buka Tempat Tukar Sampah Jadi Duit di Jalan Sudirman

Mandiri Capital Indonesia, anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., membuka stasiun pembuangan sampah (waste station) di kompleks perkantoran Menara Mandiri. Pegawai perkantoran atau pengelola gedung bisa menggunakan fasilitas tersebut untuk menukar sampah daur ulang dengan poin senilai rupiah.

Wakil Direktur Utama Mandiri Alexandra Askandar menjelaskan kolaborasi Mandiri Capital Indonesia (MCI) dengan startup Rekosistem tersebut adalah bagian dari komitmen Mandiri menuju net zero emission.

Mandiri memiliki dua target net zero emission, yaitu operasional pada 2030 dan finansial pada 2060. Ia menjelaskan target tersebut bisa dicapai dengan beragam cara, tidak melulu dari sisi pendanaan hijau. Mandiri juga mendorong pencapaian ESG lewat proses bisnis dan operasional.

“Ini enggak bisa dilakukan sendiri, tetapi harus melibatkan beberapa pihak terutama perusahaan anak. Menurut kami [waste station adalah] satu terobosan luar biasa yang perlu didukung bersama,” kata Alexandra, Rabu (21/2/2024).

CEO Mandiri Capital Indonesia Ronald Simorangkir menjelaskan bahwa perusahaan rintisan di bidang lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) kini menjadi salah satu incaran MCI.

“MCI saat ini juga punya dana kelolaan yang fokusnya pada iklim, yaitu global climate tech fund,” kata Ronald.

Fasilitas penukaran sampah MCI di Menara Mandiri menerima segala jenis sampah anorganik yang bisa didaur ulang.

Ernest Christian Layman, CEO Rekosistem, menjelaskan bahwa sistem penukaran di fasilitas tersebut sangat sederhana. Waste Station menerima sampah dalam kondisi tercampur selama merupakan sampah anorganik yang bisa didaur ulang, seperti botol plastik, kaleng, gelas, hingga minyak jelantah.

Masyarakat cukup memilah antara sampah anorganik yang bisa didaur ulang dengan sampah lain. MCI dan Rekosistem menargetkan mengumpulkan sekitar 6 ton sampah per hari di Waste Station Menara Mandiri.

Ernest mengklaim bisnis pengolahan sampah sebetulnya sangat menguntungkan. Buktinya, industri pengelolaan sampah saat ini didukung oleh banyak perusahaan swasta di bidang transportasi sampah hingga lapak sampah.

Permasalahan sistem pengelolaan sampah di Jakarta dan wilayah lain di Indonesia belum terintegrasi. Ia mengklaim sistem yang dikelola Rekosistem sudah menguntungkan.

“Makin banyak lokasi, operasional makin murah karena densitas truk makin penuh. Kini [profit margin] kami double digit, feasible. Jadi 3P  itu bisa dicapai,” kata Ernest.

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20240221121049-37-516345/mandiri-buka-tempat-tukar-sampah-jadi-duit-di-jalan-sudirman

Ditulis oleh admin

Bagikan ke:

Berita Terbaru