SUMUR BANDUNG, AYOBANDUNG.COM — Sebanyak 23 perusahaan rintisan atau start-up yang berada di bawah bimbingan inkubator bisnis Kawasan Sains dan Teknologi Universitas Padjadjaran, Oorange, melakukan presentasi bisnis di hadapan para calon investor, perbankan, pemerintah, buyer, hingga calon mitra lainnya di gelaran Oorange Business Matching 2019, Kamis (5/12/2019). Acara ini merupakan kegiatan akhir dari program akselerasi Oorange-Mandiri Capital Indonesia (MCI) yang digelar sejak Agustus lalu.
Ketua Oorange Unpad, Diana Sari mengatakan, acara tahunan yang kali ini diselenggarakan di Hotel Aryaduta, Bandung tersebut secara umum bertujuan untuk menjadi sarana silaturahmi para pelaku bisnis dengan para mitra yang mampu mengembangkan bisnis tersebut. Sehingga, Oorange Business Matching diharapkan dapat menjembatani para start-up yang berpartisipasi dengan para mitra bisnis yang dibutuhkan.
“Acara ini diselenggarakan tiap akhir tahun, karena setiap tahun kita membina para tenant dengan buyer atau calon pendana,” ujarnya ketika ditemui selepas acara.
“Harapannya bisa memperkenalkannya para start-up Unpad di mitra-mitra Unpad sehingga mereka dapat memiliki mitra baru, syukur-syukur kalau ada yang invest,” jelasnya.
Produk dan jasa yang ditawarkan para start-up yang berpartisipasi siang itu terbilang cukup beragam. Mulai dari panganan sehat alternatif, aplikasi edukasi, aplikasi wisata, minuman sehat, e-commerce bidang otomotif, dan sebagainya. Namun, mayoritas didominasi oleh produk panganan dan minuman sehat.
“Karena kita basisnya memiliki fakultas pertanian dan peternakan, sehingga yang banyak berkembang produk seputar itu,” ungkap Diana.
Hingga saat ini, dirinya mengatakan, terdapat hingga 200-an start-up binaan yang sempat mengikuti berbagai pelatihan kewirausahaan di Oorange. Namun, hanya beberapa di antaranya yang mendapat bimbingan dan pengarahan penuh selama tiga tahun hingga dapat mandiri.
Start-up jenis kedua adalah mereka yang telah menjadi Pengusaha ataupun Calon Pengusaha Pemula Berbasis Teknologi (PPBT/CPPBT) dengan dana dari Kementrian Riset dan Teknologi. “Sasarannya adalah terfasilitasnya pengembangan start-uup berbasis riset dan teknologi, serta menigkatnya jumlah tenant yang berkembang di lingkungan eksternal maupun internal Unpad,” jelasnya. Hal ini mendapat dukungan penuh dari Rektor Universitas Padjdjaran, Rina Indiastuti. Dirinya mengatakan keunggulan dari 23 start-up yang berpartisipasi dalam business matching ini adalah basis riset yang jelas.
“23 start-up ini berbasis di kampus, sehingga artinya mereka berkreasi dan berinovasi dengan dasar pengetahuan yang sudah baik selama kuliah. Saya yakin mereka akan mampu mendapat mitra bisnis yang bisa membantu mereka tumbuh besar dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Rina mengatakan, Unpad saat ini terus berfokus untuk meningkatkan iklim kewirausahaan di lingkungan kehidupan mahasiswa. Salah satunya adalah melalui kehadiran inkubator bisnis tersebut.
“Mahasiswa dirangsang untuk terus berinovasi dan difasilitasi untuk ikut berbagai kegiatan. Sehingga ekosistem bisnisnya yang akan tumbuh,” jelasnya.
Penulis: Nur Khansa Ranawati
Editor : Dadi Haryadi